Tak terima Sobatnya, Rezim Basyar Al Assad diserang Rudal Amerika Serikat (AS), Pemimpin tertinggi Rusia angkat bicara. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, serangan rudal AS ke Pangkalan udara militer Suriah melanggar hukum internasional.
Kremlin menganggap tindakan tersebut merupakan agresi terhadap negara berdaulat Rezim Suriah. Sputnik melaporkan pada Jumat (7/4/2017)
Suasana Perang Suriah memanas, ketegangan diantara pemimpin Eropa dan AS itu kini menjurus pada Perang Besar. Presiden Vladimir Putin menuduh serangan AS terhadap Suriah adalah bentuk pengalihan dari banyaknya korban sipil Irak yang tewas oleh Militer AS.
Sebelumnya, upaya untuk mengangkut senj*ta Kimia yang ada di Rezim Suriah sudah dilakukan. Bahkan Organisasi untuk Pelarangan senj*ta Kimia (OPCW) telah menegaskan bahwa angkatan bersenj*ta Suriah tidak memiliki senj*ta kimia.
Namun fakta-fakta di lapangan menemukan banyak sebaran Gas Kimia dalam sejumlah serangan yang dilakukan Rezim Basyar Al Assad yang didukung penuh Rusia.
Banyak pemimpin Eropa yang juga menuduh Rusia berada di belakang Serangan Kimia militer Suriah. Meski berdalih semua stok senj*ta Kimia telah dihancurkan. Namun 100 Orang warga sipil dan anak-anak tewas serta lima ratusan lainnya terluka merupakan bukti yang sulit dibantah Kremlin dan Rezim Basyar.
Sebelumnya, dengan dalih membalas serangan Suriah terhadap masyarakat sipil, Militer Amerika Serikat melancarkan serangan tiba-tiba ke Suriah pada Kamis malam (6/4/2017) waktu setempat. Serangan ini menjadi serangan langsung pertama pihak AS kepada Pemerintahan Suriah di Damaskus, dan menjadi perintah pertama Presiden baru AS, Donald Trump dalam hal Perang.
Sedikitnya 60 rudal Tomahawk ditembakan AS dari Kapal Perang di Wilayah Laut Tengah, menyasar Suriah dengan dalih target adalah pangkalan militer Suriah, termasuk pangkalan udara. (hw)
Kremlin menganggap tindakan tersebut merupakan agresi terhadap negara berdaulat Rezim Suriah. Sputnik melaporkan pada Jumat (7/4/2017)
Suasana Perang Suriah memanas, ketegangan diantara pemimpin Eropa dan AS itu kini menjurus pada Perang Besar. Presiden Vladimir Putin menuduh serangan AS terhadap Suriah adalah bentuk pengalihan dari banyaknya korban sipil Irak yang tewas oleh Militer AS.
Sebelumnya, upaya untuk mengangkut senj*ta Kimia yang ada di Rezim Suriah sudah dilakukan. Bahkan Organisasi untuk Pelarangan senj*ta Kimia (OPCW) telah menegaskan bahwa angkatan bersenj*ta Suriah tidak memiliki senj*ta kimia.
Namun fakta-fakta di lapangan menemukan banyak sebaran Gas Kimia dalam sejumlah serangan yang dilakukan Rezim Basyar Al Assad yang didukung penuh Rusia.
Banyak pemimpin Eropa yang juga menuduh Rusia berada di belakang Serangan Kimia militer Suriah. Meski berdalih semua stok senj*ta Kimia telah dihancurkan. Namun 100 Orang warga sipil dan anak-anak tewas serta lima ratusan lainnya terluka merupakan bukti yang sulit dibantah Kremlin dan Rezim Basyar.
Sebelumnya, dengan dalih membalas serangan Suriah terhadap masyarakat sipil, Militer Amerika Serikat melancarkan serangan tiba-tiba ke Suriah pada Kamis malam (6/4/2017) waktu setempat. Serangan ini menjadi serangan langsung pertama pihak AS kepada Pemerintahan Suriah di Damaskus, dan menjadi perintah pertama Presiden baru AS, Donald Trump dalam hal Perang.
Sedikitnya 60 rudal Tomahawk ditembakan AS dari Kapal Perang di Wilayah Laut Tengah, menyasar Suriah dengan dalih target adalah pangkalan militer Suriah, termasuk pangkalan udara. (hw)
0 Response to "Sobatnya Diserang AS, Putin Angkat Bicara, Sebut AS Begini"
Posting Komentar