Mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief, meminta Presiden Joko Widodo untuk berhenti “memakzulkan demokrasi”.
“Jokowi harus berhenti memakzulkan demokrasi, agar tidak ada institusi dalam negara yang memilih jalan tidak lazim dalam demokrasi,” tulis Andi Arief di akun Twitter @andiarief__.
Menurut Andi, saat demokrasi dimakzulkan, rakyat menaruh harapan dan bersimpati kepada TNI. “Saya tidak setuju TNI Berpolitik, tapi bisa memahami kegelisahan pada Polri, BIN dan Presiden yang bahayakan demokrasi dan rakyat menoleh TNI,” tulis @andiarief__.
Andi Arief membeberkan alasan rakyat “menoleh” ke TNI. “Kenapa TNI dapat angin? Karena persepsi rakyat terbentuk: Kejaksaan milik Nasdem, BIN punya PDI-P, Polri pelayan Jokowi, Jokowi bagi sepeda,” sindir Andi Arief @andiarief__.
Kenapa TNI dapat angin? Karena persepsi rakyat terbentuk: Kejaksaan milik Nasdem, BIN punya PDI-P, Polri pelayan Jokowi, Jokowi bagi sepeda.— Andi Arief (@andiarief__) October 5, 2017
Pernyataan Andi Arief terkait kekhawatiran hubungan baik TNI-Polri? Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) benar-benar berharap agar TNI tetap kompak dengan Polri.
“Sebagai senior TNI dan mantan Kepala Negara, saya sungguh berharap TNI tetap kompak dengan Polri. Itu kekuatan kita *SBY*,” demikian tulis SBY di akun resmi @SBYudhoyono.
“Sebagai pelaku reformasi, saya berharap TNI tetap tegak lurus kepada negara sesuai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. TNI milik seluruh rakyat *SBY*,” tulis @SBYudhoyono dalam rangka menyambut HUT TNI ke-72.
Dalam rangkaian HUT TNI ke72, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mewakili seluruh prajurit TNI menyampaikan soal sumpah setia kepada Presiden dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikut sejumlah poin penting pidato Panglima TNI dalam peringatan HUT ke-72 TNI yang digelar di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten:
“Bapak Presiden, serta para undangan yang kami cintai, Pada momentum hari TNI 5 Oktober 2017 yang membahagiakan dan membahagiakan, sebagai Panglima TNI sekaligus mewakili seluruh prajurit di seluruh Tanah Air yang sedang melakukan tugas, izinkan saya menegaskan kembali. Sekali lagi, bahwa sampai kapanpun TNI akan setia dan menjunjung tinggi sumpah prajurit yang tadi disampaikan Bapak Presiden.
Bagi kami, kesetiaan kepada NKRI yang berdasarkan UUD 1945, Pancasila adalah sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa raga TNI.
Pada saat yang sama, saya menegaskan pula bahwa politik TNI adalah politik negara. Politik yang diabdikan bagi tegak kokohnya NKRI yang di dalamnya terangkum ketaatan pada hukum, sikap yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun. Serta taat pada atasan, yaitu Presiden RI yang dipilih secara sah sesuai dengan konstitusi. Dan sekali lagi, jangan ragukan TNI kesetiaannya.
“Sebagai senior TNI dan mantan Kepala Negara, saya sungguh berharap TNI tetap kompak dengan Polri. Itu kekuatan kita *SBY*,” demikian tulis SBY di akun resmi @SBYudhoyono.
“Sebagai pelaku reformasi, saya berharap TNI tetap tegak lurus kepada negara sesuai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. TNI milik seluruh rakyat *SBY*,” tulis @SBYudhoyono dalam rangka menyambut HUT TNI ke-72.
Dalam rangkaian HUT TNI ke72, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mewakili seluruh prajurit TNI menyampaikan soal sumpah setia kepada Presiden dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikut sejumlah poin penting pidato Panglima TNI dalam peringatan HUT ke-72 TNI yang digelar di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten:
“Bapak Presiden, serta para undangan yang kami cintai, Pada momentum hari TNI 5 Oktober 2017 yang membahagiakan dan membahagiakan, sebagai Panglima TNI sekaligus mewakili seluruh prajurit di seluruh Tanah Air yang sedang melakukan tugas, izinkan saya menegaskan kembali. Sekali lagi, bahwa sampai kapanpun TNI akan setia dan menjunjung tinggi sumpah prajurit yang tadi disampaikan Bapak Presiden.
Bagi kami, kesetiaan kepada NKRI yang berdasarkan UUD 1945, Pancasila adalah sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa raga TNI.
Pada saat yang sama, saya menegaskan pula bahwa politik TNI adalah politik negara. Politik yang diabdikan bagi tegak kokohnya NKRI yang di dalamnya terangkum ketaatan pada hukum, sikap yang selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun. Serta taat pada atasan, yaitu Presiden RI yang dipilih secara sah sesuai dengan konstitusi. Dan sekali lagi, jangan ragukan TNI kesetiaannya.
Mantap pak Gatot 👍👍👍
BalasHapus