Reuni 212 dan maulid akbar Nabi Muhammad SAW di Monas Jakarta pada Sabtu (2/12/17) dihadiri jutaan masyarakat dari berbagai usia.
Mulai dari remaja yang haus akan ilmu Islam sampai kiyai sepuh, dari rakyat biasa sampai pejabat negara, dari orang-orang sehat sampai mereka yang sakit-sakitan.
Salah satu peserta yang berada dalam kondisi tidak sehat adalah Kiyai Ma'shum dari Bondowoso Malang Jawa Timur. Lelaki penderita kanker stadium empat ini memaksakan diri untuk hadir dalam reuni 212 karena alasan yang mengagumkan.
"Saya terkena kanker stadium 4. Anak saya 11. Cucu saya 25." ujarnya mengawali tausyiah seraya menyemangati jutaan kaum Muslimin di Monas Jakarta pada Sabtu (2/12/17).
Kiyai Ma'shum menegaskan, ia hadir dalam kegiatan perjuangan umat Islam karena berharap mendapatkan husnul khatimah.
Menurutnya, lebih baik meninggal dunia di medan tempur daripada meregang nyawa di atas kasur.
"Lebih baik mati di medan tempur daripada mati di atas kasur." teriaknya lantang disambut takbir dari jutaan umat Islam.
Membersamai Umat
Sebagai salah satu kiyai sepuh yang dimiliki Indonesia, Kiyai Ma'shum tergolong sosok yang istiqamah dalam membersamai perjuangan umat Islam.
Meski harus bolak-balik ke rumah sakit dan berkali-kali menjalani operasi, Kiyai Ma'shum tidak pernah absen dari rangkaian aksi bela Islam yang dihelat di Jakarta dan berbagai daerah, khususnya di sekitar Jawa Timur.
Bahkan sang kiyai mengadakan acara serupa demi merekatkan NKRI di pesantren yang ia pimpin. Tak tanggung-tanggung, beliau menghadirkan Prabowo Subianto dan KH Bachtiar Nasir sebagai pembicara.
Mulai dari remaja yang haus akan ilmu Islam sampai kiyai sepuh, dari rakyat biasa sampai pejabat negara, dari orang-orang sehat sampai mereka yang sakit-sakitan.
Salah satu peserta yang berada dalam kondisi tidak sehat adalah Kiyai Ma'shum dari Bondowoso Malang Jawa Timur. Lelaki penderita kanker stadium empat ini memaksakan diri untuk hadir dalam reuni 212 karena alasan yang mengagumkan.
"Saya terkena kanker stadium 4. Anak saya 11. Cucu saya 25." ujarnya mengawali tausyiah seraya menyemangati jutaan kaum Muslimin di Monas Jakarta pada Sabtu (2/12/17).
Kiyai Ma'shum menegaskan, ia hadir dalam kegiatan perjuangan umat Islam karena berharap mendapatkan husnul khatimah.
Menurutnya, lebih baik meninggal dunia di medan tempur daripada meregang nyawa di atas kasur.
"Lebih baik mati di medan tempur daripada mati di atas kasur." teriaknya lantang disambut takbir dari jutaan umat Islam.
Membersamai Umat
Sebagai salah satu kiyai sepuh yang dimiliki Indonesia, Kiyai Ma'shum tergolong sosok yang istiqamah dalam membersamai perjuangan umat Islam.
Meski harus bolak-balik ke rumah sakit dan berkali-kali menjalani operasi, Kiyai Ma'shum tidak pernah absen dari rangkaian aksi bela Islam yang dihelat di Jakarta dan berbagai daerah, khususnya di sekitar Jawa Timur.
Bahkan sang kiyai mengadakan acara serupa demi merekatkan NKRI di pesantren yang ia pimpin. Tak tanggung-tanggung, beliau menghadirkan Prabowo Subianto dan KH Bachtiar Nasir sebagai pembicara.
0 Response to "Ikut Reuni 212 Meski Terkena Kanker Stadium 4, Alasan Kiyai Ma'shum Bikin Merinding"
Posting Komentar