Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebutkan, adanya fenomena Ahok (Basuki T Purnama), khususnya menyangkut kasus penistaan agama, membuat Indonesia rusak, baik dari sisi nilai maupun moralnya.
"Sejak munculnya fenomena Ahok, rusak semua nilai, etika, hukum, dan moral bangsa. Bayangkan saja, pemerintah bisa langgar hukum karena soal Ahok, termasuk perilaku massa berubah," tuturnya di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2017).
Menurut dia, soal isu negative campaign dan black campaign itu memang susah untuk hindari. Namun, dia yakin masyarakat sudah lebih pintar dan paham, mana yang fakta serta bukan fakta, khususnya pada berita-berita yang ada di media sosial (medsos).
Dia mengungkapkan, dibandingkan dua hal tersebut, di media sosial malah terjadi aksi saling ejek dan serang. Bukan lagi soal antarpendukung pasangan calon, tapi soal masyarakat muslim dan nonmuslim.
"Sejak kapan sih massa Indonesia begitu hebohnya saling serang soal agama di medsos, dulu gak ada tuh, damai-damai saja, pas ada kasus Ahok saja," katanya.
Dia pun tak melihat, ada prestasi yang ditunjukan Ahok selama memimpin Jakarta ini sehingga bisa dikatakan layak untuk memimpin Jakarta lagi periode 2017-2022. Dia menegaskan, Jakarta itu membutuhkan seorang pemimpin yang tegas, tapi bukan yang kasar.
"Soal prestasi, tak ada juga prestasinya Ahok itu, macet di Jakarta juga masih, Gubernur DKI (Ahok) ini, kalau merasa dirinya hebat, Jakarta tak banjir seperti kemarin-kemarin," ujarnya.
Sumber: sindonews
"Sejak munculnya fenomena Ahok, rusak semua nilai, etika, hukum, dan moral bangsa. Bayangkan saja, pemerintah bisa langgar hukum karena soal Ahok, termasuk perilaku massa berubah," tuturnya di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2017).
Menurut dia, soal isu negative campaign dan black campaign itu memang susah untuk hindari. Namun, dia yakin masyarakat sudah lebih pintar dan paham, mana yang fakta serta bukan fakta, khususnya pada berita-berita yang ada di media sosial (medsos).
Dia mengungkapkan, dibandingkan dua hal tersebut, di media sosial malah terjadi aksi saling ejek dan serang. Bukan lagi soal antarpendukung pasangan calon, tapi soal masyarakat muslim dan nonmuslim.
"Sejak kapan sih massa Indonesia begitu hebohnya saling serang soal agama di medsos, dulu gak ada tuh, damai-damai saja, pas ada kasus Ahok saja," katanya.
Dia pun tak melihat, ada prestasi yang ditunjukan Ahok selama memimpin Jakarta ini sehingga bisa dikatakan layak untuk memimpin Jakarta lagi periode 2017-2022. Dia menegaskan, Jakarta itu membutuhkan seorang pemimpin yang tegas, tapi bukan yang kasar.
"Soal prestasi, tak ada juga prestasinya Ahok itu, macet di Jakarta juga masih, Gubernur DKI (Ahok) ini, kalau merasa dirinya hebat, Jakarta tak banjir seperti kemarin-kemarin," ujarnya.
Sumber: sindonews
0 Response to " Gara-gara Fenomena Ahok, Nilai dan Moral Bangsa Indonesia Menjadi Rusak, Share yang setuju"
Posting Komentar