Tuduhan polisi bahwa Muhammad Al Khaththath dkk hendak menggulingkan pemerintah Jokowi dengan menduduki gedung DPR/MPR dianggap tak masuk akal.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menegaskan tak percaya tuduhan polisi tersebut.
"Orang-orang itu termasuk yang dituduh itu ada facebooknya , jadi orang kalau mau makar itu nggak punya Facebook harusnya. Kalau orang punya facebook itu sudah nggak ada niat jahatnya kepada negara itu. Dia buka itu," jelas Fahri kepada wartawan di gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Menurut dia, sebaiknya polisi bersikap terbuka dan menjelaskan alasan penangkapan Al Khaththath dkk jelang aksi 313 lalu.
"Karena ini sudah terbukti orang-orang ini dilepas lagi. Kalau yang dimaksud adalah mengantipasi ketertiban, sebaiknya itu adalah kerjaan intelijen. Jangan jadi kerja polisi. Polisi tidak bisa merangkap sebagai intelijen ya. Underground work ini jangan dikerjakan oleh polisi ya. Sebab kalau dikerjakan polisi, rusak kita," kritiknya.
Kemudian ada tuduhan Al Khaththath tengah menghimpun dana Rp 3 miliar untuk menggulingkan Jokowi.
"Itu jadi lucu begitu. Misalnya revolusi 3 miliar itu dan lain-lain. Jangan maksain ada masalah kalau nggak ada masalah," cetusnya.
Tuduhan itu jelas dinilainya sangat tidak logis dengan dana Rp 3 miliar bisa melaksanakan revolusi, bahkan setiap hari.
"Indonesia ini mau 1.000, 2 ribu triliun nggak bisa revolusi. APBN kita itu Rp 2.080 triliun republik kita aja gini-gini aja. Apalagi cuma 3 miliar saja. Nggak mungkin itu," ucap Fahri
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menegaskan tak percaya tuduhan polisi tersebut.
"Orang-orang itu termasuk yang dituduh itu ada facebooknya , jadi orang kalau mau makar itu nggak punya Facebook harusnya. Kalau orang punya facebook itu sudah nggak ada niat jahatnya kepada negara itu. Dia buka itu," jelas Fahri kepada wartawan di gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Menurut dia, sebaiknya polisi bersikap terbuka dan menjelaskan alasan penangkapan Al Khaththath dkk jelang aksi 313 lalu.
"Karena ini sudah terbukti orang-orang ini dilepas lagi. Kalau yang dimaksud adalah mengantipasi ketertiban, sebaiknya itu adalah kerjaan intelijen. Jangan jadi kerja polisi. Polisi tidak bisa merangkap sebagai intelijen ya. Underground work ini jangan dikerjakan oleh polisi ya. Sebab kalau dikerjakan polisi, rusak kita," kritiknya.
Kemudian ada tuduhan Al Khaththath tengah menghimpun dana Rp 3 miliar untuk menggulingkan Jokowi.
"Itu jadi lucu begitu. Misalnya revolusi 3 miliar itu dan lain-lain. Jangan maksain ada masalah kalau nggak ada masalah," cetusnya.
Tuduhan itu jelas dinilainya sangat tidak logis dengan dana Rp 3 miliar bisa melaksanakan revolusi, bahkan setiap hari.
"Indonesia ini mau 1.000, 2 ribu triliun nggak bisa revolusi. APBN kita itu Rp 2.080 triliun republik kita aja gini-gini aja. Apalagi cuma 3 miliar saja. Nggak mungkin itu," ucap Fahri
0 Response to "Tuduhan Makar Polri Terhadap Sekjen FUI dkk Dinilai Tak Masuk Akal!"
Posting Komentar